Kembali lagi bersama saya di innovadiani.blogspot.com yang berisi ber patah patah kalimat yang patah patah dari seorang gadis berusia 19 tahun yang masih single.
yea.
Jadi Alhamdulillah pada November 2014 kemarin gue genap berusia 19 tahun. Meskipun 19 itu angka ganjil. Dan post-an gue akan diawali terlebih dahulu dengan sebuah doa dari salah satu teman gue di hari ulangtahun gue:
yeah
So today I'm gonna discuss about a little craziness in this world, called Arch. So what kind of thing is that??! Oh-My-God. Don't ever think to get close to this kind of thing, exept you're ready to experience downs and ups (sometime), exploring the deepest earth, and have a
...
/Are-Sh*t-Take-Tour/ ?
...
...
ups... sorry about my poor english. I'm gonna study harder and harder to spell it correctly, but I think it can also spell like that sometimes. Or.....manytimes?
oke sebelum inggris gue berubah kayak mantannya zaskia gotik(?), gue ubah dulu ke bahasa indonesia. yea. I love Indonesia! Jadi disini gue, mewakili 1 dari sekian mahasiswa arsitektur yang ada di dunia ini, akan berbagi cerita, per-asaan, per-hatian, per-bandingan, per-nyataan, per-kelahian, per-debatan, dan pen-deritaan bagaimana rasanya menjadi mahasiswa arsitektur.
Sebuah percakapan yang mungkin terlintas sejauh telinga mendengar:
"Ih, enak ya, anak arsitektur kerjaannya gambar doang!"
Sebuah percakapan yang mungkin terlintas sejauh telinga mendengar:
"Ih, enak ya, anak arsitektur kerjaannya gambar doang!"
doang? Doang? DOAng? DOANG?! DOANG??!!
(salah satu foto yang dishare di grup Arsitektur gue) |
Gue sekarang ini Alhamdulillah telah menyelesaikan 3 semester jurusan Arsitektur. yea seperti mahasiswa-arsitektur-lainnya, semua pernyataan diatas itu MUTLAK adanya, dan sudah gue buktikan ke-aslian dan ke-alamiannya. Semua berubah ketika negara api menyerang. Awalnya gue masih mengalami masa-masa kejayaan hingga semester 2. (masa kejayaan dalam hal ini gue sebut dengan tidur.) (Bukan nilai.) (ya, nilai gue emang ga pernah jaya.*musik horor*).
Semester 1: Ibarat lampu, gue masih jadi lampu jalan tol yang sinarnya sepanjang jalan tol cipularang. Wattnya masih gede. Kerjaan gue tiap minggu masih sangat sempat ke margo beli chatime. Kantong juga masih lumayan jaya. Di semester ini baru ada MPKT B, Kalkulus, Pengantar Arsitektur, Seni Rupa, dan Bahasa Inggris. Masih ketemu temen-temen dept lain. Mata kuliah arsnya juga baru seni rupa sama pengantar arsitektur. Seni rupa sebut saja untuk ngelemesin tangan. Di matkul ini kerjanya masih pake pensil sama kertas A2. kadang pake cat air, charcoal(pensil arang), sesekali warna warni pake cat, pensil warna, dan teman-teman sepermainannya. Ya pokoknya di matkul ini lebih diasah awalan2 basic banget buat melangkah jauuuuh ke depannya. Studionya juga masih sangat amat strategis, di dept. ars, di tengah2, deket lobi k, deket kantek, dan deket mana2. Makanya di semester ini gue menggendut. sangat.
Kemudian ada pengantar arsitektur, yang entah di antar tapi gak nyampe2. Di sini lebih mengasah analisa kita, kepekaan kita terhadap sekitar. Karena katanya siih kalo jadi arsitek itu kan harus dipikirkan segala aspeknya. Segala yang kita perbuat harus ada dasar pemikirannya.
"Kenapa begini?" "Kenapa begitu?" "Memang kalau begitu tidak bisa begini?" "Bagaimana kalau begitu?" "Yakin???" "Lalu??"
Yap pertanyaan-pertanyaan itu kerap muncul di logbook pengars anda atau teman anda. Misalnya waktu itu tugas analisis perpusat UI, dari sisi Firmitas (kekokohan), Utilitas (fungsi), dan Venustas (keindahan). Kita harus muter2 perpus, menganalisis sampe tangga, ubin, bentuk luar, ruangnya, denah, dan lain-lain. Matkul ini yang biasanya membuat begadang, biasa dibilang malam rabu ceria (karena pengars pada hari rabu).
Tapi jujur aja, di semester ini gue gapernah begadang. Eh boong deng, pasti pernah haha tapi bisa diitung jari. Jarang banget. Ya gue emang sedikit berbeda dengan teman-teman sepermainan yang mereka rutin begadang tiap ngerjain pengars. ((bukannya sombong)). Karena gue salah satu tipe mahasiswa yang S.O.(Sleep Oriented). Jadi kalau tugas yang manjang-manjangin kalimat analisa, tangan gue kalo udah jalan suka kelewatan ga berenti berenti. Jadi paling jam 11 malem juga udah kelar lah, walaupun seadanya. ((bukan sombong nih)). Pokoknya semester 1 masih hepi lah. ha ha ha *tarik napas* *jangan tarik becak. capek*
Semester 2: Ibarat lampu, gue menjadi lampu fly-over depok menuju margonda yang dari situ bisa ngeliat monasnya margocity. Karena apa? Gak kenapa kenapa sih. yah pokoknya gitu. Semester 2 matkulnya ada Aljabar Linier, MPKT A, olah raga, Tekomars, dan Agama Islam. Semester ini paling Subhanallah karena masih ada Agama dan olahraga. ya, berguna bagi jasmani dan rohani. Semester 2 masih asyik lah, masih bisa bermain-main dengan teman-teman. Cuma ada 1 matkul yang emang spesial. Kenapa spesial? karena telornya 2. pake karet. gak terlalu pedes. Tapi sayang harganya mahal..... Ya, ini matkul arsitektur yang jumlahnya 6 sks (sama kayak mpkt, cuma sangat jauh perbandingannya). Matkul ini lebih mengangkat hal-hal yang tabu menjadi layak dan patut untuk diperbincangkan. Matkul yang cukup berat, karena lanjutan dari sen rupa. Sebut saja Teknik Komunikasi Arsitektur.
Disini belajar beragam gambar, gimana caranya kita mengkomunikasikan melalui gambar, sehingga orang dapat mengerti yang ingin kita sampaikan. nahlo. Ya, banyak jenis gambarnya, mulai dari gambar arsitektur biasa yang diberi keterangan, sampai gambar kerja, perspektif, ortografis, oblik, dan lain sebagainya. Disini ada yang namanya gambar oke. Ini salah satu hal yang tidak patut diperbincangkan. gausah ditanya. kenapa? karena ada target gambar oke sebanyak 10 selama setengah semester (apa berapa gue lupa). Dan gambar oke gue berapa???? Jeng jenggggg.
Smester 3: Ibarat lampu, gue jadi lampu petromak yang dibawa abang abang kalo mau jualan villa. Ini masih untung. Untung bukan jadi lilin babi ngeppet yang ketiup angin.....*tragis* yap. Ini semua setelah gue mengenal mata kuliah Perancangan arsitektur 1, Teknologi bangunan 1, Sejarah Arsitektur 1, Teori dan Metode Perancangan, dan Fisika dasar 1. Yap, layaknya tersanjung, mata kuliah ini pun berlanjut serialnya sampai 2, 3, dst. Capek ah kalo dijabarin satu-satu. Nanti aja kapan2 kalo gue mood cerita. Yang jelas mata-mata kuliah ini gak kalah tajemnya sama mata pisaunya Farah queen.
Gue mulai menjadi manusia nokturnal yang berkeliaran tengah malem. Gue baru merasakan rasanya dikejar deadline yang lebih serem daripada dikejar rentenir. Studio yang jadwalnya tiap senin selasa jumat pasti tiap pertemuannya ada sesuatu yang baru. Belum mata kuliah lainnya. Metoper yang udah capek-capek analisis 5 lembar lebih, cuma dikasi nilai C. Revisi lagi, revisi terus, sampe pohon beringin abis dibikin kertas untuk re-fill logbook metoper. Sejars yang cukup efektif (kelasnya) untuk mengganti tidur malam yang dipake begadang PA. Tekbang yang gak kalah sama PA, ibaratnya kayak kekasih gelapnya, yang terus ngikut-ngikut tugas tiap projectnya. Belajar teknologi bangunan, biar gak cuma bisa gambar doang. Gimana caranya bikin gambar kerja yang baik dan benar. Notasi di denah, potongan, tampak, shading yang baik dan sebagainya. Dan yang pastinya Perancangan Arsitektur yang akan terus mewarnai di tiap tiap semesternya.
Disini mulai mengenal kata-kata yang menjadi haram hukumnya untuk disebut di media massa atau jejaring sosial anda, seperti:
Sebetulnya masih banyak kata kata lain, dan gak bisa disebutin satu satu. Lebih baik disebut di sela-sela sujud dalam shalat, dan dijalani dengan penuh senyum yang kadang dipaksa tapi ya senyum ajalah daripada enggak. Itung itung ibadah. iya gak. (iya-in aja)
Ya itu baru sebagian sangat kecil dari kehidupan per-arsitektur-an. Baru 3 semester. Pokoknya jangan dibawa berat lah ya. Gak selalu se-menyeramkan itu kok, kadang ada yang senang-senangnya, meskipun cuma kadang. Hahaha di-asikin aja lagi. En-to-the-Joy Enjoy! Yang pasti inget. Lo gak sendiri. Allah bersama mahasiswa arsitektur di malam deadline. Dan semua mahasiswa arsitektur dimana mereka berada pasti juga mengalami hal yang sama. yea. Percayalah! Kejahatan bukan hanya ada karena niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah, Waspadalah!
Kemudian ada pengantar arsitektur, yang entah di antar tapi gak nyampe2. Di sini lebih mengasah analisa kita, kepekaan kita terhadap sekitar. Karena katanya siih kalo jadi arsitek itu kan harus dipikirkan segala aspeknya. Segala yang kita perbuat harus ada dasar pemikirannya.
"Kenapa begini?" "Kenapa begitu?" "Memang kalau begitu tidak bisa begini?" "Bagaimana kalau begitu?" "Yakin???" "Lalu??"
Yap pertanyaan-pertanyaan itu kerap muncul di logbook pengars anda atau teman anda. Misalnya waktu itu tugas analisis perpusat UI, dari sisi Firmitas (kekokohan), Utilitas (fungsi), dan Venustas (keindahan). Kita harus muter2 perpus, menganalisis sampe tangga, ubin, bentuk luar, ruangnya, denah, dan lain-lain. Matkul ini yang biasanya membuat begadang, biasa dibilang malam rabu ceria (karena pengars pada hari rabu).
Tapi jujur aja, di semester ini gue gapernah begadang. Eh boong deng, pasti pernah haha tapi bisa diitung jari. Jarang banget. Ya gue emang sedikit berbeda dengan teman-teman sepermainan yang mereka rutin begadang tiap ngerjain pengars. ((bukannya sombong)). Karena gue salah satu tipe mahasiswa yang S.O.(Sleep Oriented). Jadi kalau tugas yang manjang-manjangin kalimat analisa, tangan gue kalo udah jalan suka kelewatan ga berenti berenti. Jadi paling jam 11 malem juga udah kelar lah, walaupun seadanya. ((bukan sombong nih)). Pokoknya semester 1 masih hepi lah. ha ha ha *tarik napas* *jangan tarik becak. capek*
Semester 2: Ibarat lampu, gue menjadi lampu fly-over depok menuju margonda yang dari situ bisa ngeliat monasnya margocity. Karena apa? Gak kenapa kenapa sih. yah pokoknya gitu. Semester 2 matkulnya ada Aljabar Linier, MPKT A, olah raga, Tekomars, dan Agama Islam. Semester ini paling Subhanallah karena masih ada Agama dan olahraga. ya, berguna bagi jasmani dan rohani. Semester 2 masih asyik lah, masih bisa bermain-main dengan teman-teman. Cuma ada 1 matkul yang emang spesial. Kenapa spesial? karena telornya 2. pake karet. gak terlalu pedes. Tapi sayang harganya mahal..... Ya, ini matkul arsitektur yang jumlahnya 6 sks (sama kayak mpkt, cuma sangat jauh perbandingannya). Matkul ini lebih mengangkat hal-hal yang tabu menjadi layak dan patut untuk diperbincangkan. Matkul yang cukup berat, karena lanjutan dari sen rupa. Sebut saja Teknik Komunikasi Arsitektur.
Disini belajar beragam gambar, gimana caranya kita mengkomunikasikan melalui gambar, sehingga orang dapat mengerti yang ingin kita sampaikan. nahlo. Ya, banyak jenis gambarnya, mulai dari gambar arsitektur biasa yang diberi keterangan, sampai gambar kerja, perspektif, ortografis, oblik, dan lain sebagainya. Disini ada yang namanya gambar oke. Ini salah satu hal yang tidak patut diperbincangkan. gausah ditanya. kenapa? karena ada target gambar oke sebanyak 10 selama setengah semester (apa berapa gue lupa). Dan gambar oke gue berapa???? Jeng jenggggg.
(the-one-and-only-gambar-oke-selama-sejarah-hidup-tekomars) ha ha ha ha (jenis gambar: ortografis) cukup. jangan dibahas lagi. |
display akhir tekomars. sekian. |
Smester 3: Ibarat lampu, gue jadi lampu petromak yang dibawa abang abang kalo mau jualan villa. Ini masih untung. Untung bukan jadi lilin babi ngeppet yang ketiup angin.....*tragis* yap. Ini semua setelah gue mengenal mata kuliah Perancangan arsitektur 1, Teknologi bangunan 1, Sejarah Arsitektur 1, Teori dan Metode Perancangan, dan Fisika dasar 1. Yap, layaknya tersanjung, mata kuliah ini pun berlanjut serialnya sampai 2, 3, dst. Capek ah kalo dijabarin satu-satu. Nanti aja kapan2 kalo gue mood cerita. Yang jelas mata-mata kuliah ini gak kalah tajemnya sama mata pisaunya Farah queen.
Gue mulai menjadi manusia nokturnal yang berkeliaran tengah malem. Gue baru merasakan rasanya dikejar deadline yang lebih serem daripada dikejar rentenir. Studio yang jadwalnya tiap senin selasa jumat pasti tiap pertemuannya ada sesuatu yang baru. Belum mata kuliah lainnya. Metoper yang udah capek-capek analisis 5 lembar lebih, cuma dikasi nilai C. Revisi lagi, revisi terus, sampe pohon beringin abis dibikin kertas untuk re-fill logbook metoper. Sejars yang cukup efektif (kelasnya) untuk mengganti tidur malam yang dipake begadang PA. Tekbang yang gak kalah sama PA, ibaratnya kayak kekasih gelapnya, yang terus ngikut-ngikut tugas tiap projectnya. Belajar teknologi bangunan, biar gak cuma bisa gambar doang. Gimana caranya bikin gambar kerja yang baik dan benar. Notasi di denah, potongan, tampak, shading yang baik dan sebagainya. Dan yang pastinya Perancangan Arsitektur yang akan terus mewarnai di tiap tiap semesternya.
Disini mulai mengenal kata-kata yang menjadi haram hukumnya untuk disebut di media massa atau jejaring sosial anda, seperti:
Project. Design. Progress. Presentasi. Display. Design Report. Technological Report. Gambar kerja. Logbook. Portofolio. Denah. Potongan. Tampak. Model. Maket.
Ya itu baru sebagian sangat kecil dari kehidupan per-arsitektur-an. Baru 3 semester. Pokoknya jangan dibawa berat lah ya. Gak selalu se-menyeramkan itu kok, kadang ada yang senang-senangnya, meskipun cuma kadang. Hahaha di-asikin aja lagi. En-to-the-Joy Enjoy! Yang pasti inget. Lo gak sendiri. Allah bersama mahasiswa arsitektur di malam deadline. Dan semua mahasiswa arsitektur dimana mereka berada pasti juga mengalami hal yang sama. yea. Percayalah! Kejahatan bukan hanya ada karena niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah, Waspadalah!
(?)
Sekian dan terimakasih.